Abstraksi rumah dalam lingkup rasa

 Mungkin kita akan berpikir kenapa rumah akan selalu menjadi tempat pulang ternyaman setelah pencarian panjang, atau mungkin kita akan berpikir mengapa rumah selalu menjadi simbolik dari sebuah kerinduan. Itu terlalu vertikal untuk mereka yang mungkin sudah tak lagi memiliki rasa rindu pada rumah.

Rumah selalu identik dengan rasa nyaman, rasa aman dan rasa penuh cinta.

Lalu apa yang akan terjadi saat rumah sudah tidak lagi menyediakan rasa-rasa tersebut?

Untuk kita yang memiliki kehangatan lokalitas di dalam rumah, mungkin akan berpikir betapa sok naifnya orang-orang yang bahkan tidak merindukan rumah mereka.

TIDAK !!! Mereka tidak naif. Mungkin saja mereka tidak menemukan rasa dari rumah itu sendiri. Atau mungkin rumah sudah beralih dari fungsi yang sebenarnya.

Rumah adalah nama benda, tapi nama benda ini menyediakan berbagai kehangatan di dalamnya, yang mungkin tidak dapat ditemukan di penjuru lain di muka bumi ini.

Iya, IBU ! Benar sekali ! . Dalam mindset dan pandangan sederhana kita melihat bahwa rumah adalah sebuah bangunan.

Tapi tidak ! Lebih dari itu, rumah adalah tempat seseorang mendapatkan rasa nyaman, kehangatan, dan ketenangan dalam hati.

Dalam naluri terdalam sebenarnya yang kita rindukan bukan bangunan dari rumah itu sendiri, akan tetapi kehangatan di dalamnya.

Seringkali kita temui, orang-orang yang hilang rasa pada rumah itu sendiri, bukan karna dia benci bentuk visualnya, akan tetapi bentuk abstrak yang ada di dalamnya..sudah tidak lagi memberikan kehangatan dan ketenangan

Ini bukan lagi tentang teori-teori ilmiah yang kita pelajari dalam buku-buku tebal di dalam kelas, tapi ini tentang rasa.

Rasa yang kita pikir hal kecil namun, memberi pengaruh yang sangat hebat dalam kehidupan

Jangan lupa jalan pulang kawan !!!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terimakasih🙂

Sambut Pemilu Serentak 2024, Siapkah Indonesia Terapkan E-voting?

Politik dan Berpolitik